Anda Jatuh Cinta?
Saat berjauhan rindu, tapi bertatap muka malu, saat tak jumpa terbayang-bayang, namun saat bertemu canggung meradang. Ribuan kata dalam pikiran sudah terangkai, namun lidah kelu dan lunglai. Dari pesimistis berubah jadi romantis, dari oportunistis bisa berganti puitis.
Demi dia, tidak ada benua yang terlalu untuk dijalani, tidak ada gunung yang terlalu tinggi untuk didaki, dan tidak ada samudra yang terlalu luas untuk disebrangi.
Anda paham diri anda adalah seorang pemberani, namun mendadak gagap dihadapannya. Anda tahu diri anda tidak terlalu senang berkorban demi orang lain, tapi dihadapannya seolah ada seribu nyawa baginya.
Awalnya biasa saja, Entah mulai kapan muncul rasa.
Bergejolak di dalam dada laksana air mendidih, menggelegak. Pikiran penuh dengan wajahnya dan lidah tak bisa dikendalikan untuk selalu menyebut namanya. Senyum yang jarang terlihat kini jadi bingkai wajah dan entahbkenapa seluruh dunia juga seolah membalas senyumnya.
Aturan Islam Sederhana
Bila cinta, datangi walinya dan menikahlah.
Bila belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam.
Islam tidak mengenal hubungan pra-pernikahan semisal pacaran dan pertunangan. Faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan dua insan tapi malah merusak kedua insan.
Tanggung Jawab dan Komitmen
Wajar bila melihat dimana-mana lelaki jadi miskin tanggung jawab dan fakir komitmen. Bagi lelaki yang tidak lulus ujian tanggung jawab dan komitmen, merekalah yang akhirnya masuk dalam jurusan pacaran.
Pikirkanlah !
Pacaran itu kaya mampir, nikah itu bagai perhentian | mau jadi tempat mampir atau tempat peraduan?
Mampir ke tempat singgah tidak perlu komitmen, beli rumah perlu komitmen | Itulah mengapa lelaki lebih rindu rumah daripada tempat singgah.
Jadilah muslimah sejati, dimana engkau harus dinikahi sebelum dilihat dan dirayu | Dan pastikan yang punya komitmen yang menghampirimu.